www.jurnalriau.co
Galeri Foto - Advertorial - Pariwara
 
Entaskan Kemiskinan Di Rohul, Bappeda Gandeng Akademisi Rancangkan Penanggulangan Kemiskinan
Selasa, 04-10-2022 - 10:01:18 WIB
Kepala Badan Perencanan Pembangunan Daerah Rokan Hulu, Drs.Yusmar,M.Si
TERKAIT:
   
 

Jurnalriau.co | Rohul - Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu, melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA), terus mencari strategi efektif dalam penanggulangan kemiskinan di negeri seribu suluk. Sesuai dengan arahan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo beberapa waktu lalu yang salah satunya upaya mengentaskan kemiskinan ektrim di Indonesia.


Berdasarkan arahan tersebut upaya yang dilakukan Bappeda Rokan Hulu Salah satunya melakukan kajian komprehensif dalam rangka penguatan data serta merumuskan strategi penanggulangan kemiskinan dengan menggandeng Akademisi dan Profesional. 

kajian kemiskinan tersebut dilakukan para Akademisi Universitas Riau yakni Dr. Dahlan Tampubolon, SE, M.Si (Ahli Sosial Ekonomi) Dr. Sri Endang Kornita, SE, M.Si (Ahli Sosial Kependudukan),Bunga Chintia Utami, S.Sos, ME, (Ahli Perencanaan Wilayah dan Pedesaan) dan Misdawita, S.Si, ME, (Ahli Statistik Sosial). 

Kajian dilakukan dengan melakukan identifikasi faktor-faktor multidimensi yang berpengaruh atau menjadi determinan berdasarkan data acuan data primer dari Badan Pusat Statistik (BPS) seperti Pengangguran Terbuka Turun dari 5.40 Persen pada tahun 2018 menjadi 4.42 Persen pada tahun 2019. 

Kemudian, Indeks Pembangunan Manusia meningkat dari 69.38 persen pada tahun 2020 menjadi 69.67 persen tahun 2021. Laju implisit PDRB pada tahun 2020 tumbuh 4.92 persen dan tahun 2021 tumbuh 11.35 Persen. Dan Penduduk Miskin di tahun 2021 sebesar 1.88 persen. 

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Drs.Yusmar M. Si mengatakan, Kajian ini dimaksudkan untuk mendapatkan data aktual masyarakat miskin serta bahan pertimbangan dalam merumuskan strategi penanggulangan kemiskinan yang lebih efektif dan efisien. 

Dari hasil paparan tim kajian, lanjut Yusmar, ada beberapa hal menarik yang ditemukan diantaranya klasifikasi masyarakat miskin di kabupaten Rokan hulu yang cenderung berkelompok berdasarkan profesi atau bidang usaha yang digeluti sebagai sumber pemasukan utama. 

"Dari hasil kajian diketahui, salah satu faktor kemiskinan kelompok ini disebabkan faktor homogenitas mata pencaharian penduduk baik di perkotaan maupun di pedesaan, sehingga ketika terjadi gejolak di sektor tersebut maka berdampak langsung terhadap ekonomi masyarakat di daerah itu" jelas Yusmar di ruang kerjanya, Senin (3/10/2022). 

Kemiskinan kelompok ini juga tergambar dari adanya fenomena pergeseran angka kemiskinan dari pedesaan ke perkotaan disaat Pemkab Rohul Fokus melakukan pembangunan infrastruktur baik pendidikan dan kesehatan di pedesaan. 

"Kecamatan Tambusai Utara yang masyarakatnya umumnya petani sawit misalnya, di tahun 2008 menjadi kecamatan dengan tingkat kemiskinan tertinggi di Rohul namun sekarang dengan gencarnya pembangunan infrastruktur jalan, kesehatan dan pendidikan serta membaik nya harga komoditi sawit daerah itu kini menjadi kecamatan dengan tingkat keluarga sejahtera tertinggi di rohul". Jelasnya. 

Sebaliknya, Di daerah perkotaan seperti kecamatan Rambah dan ujung batu yang bukan merupakan daerah perkebunan, peningkatan masyarakat miskin justru meningkat cukup signifikan. 

Penyebab nya juga sama yakni masyarakat tidak memiliki sumber pemasukan lain selain profesi utamanya, serta situasi ekonomi yang tidak menentu Akibat Pandemi Covid-19. 

" Ini tergambar dari peningkatan masyarakat miskin terjadi pada kelompok Buruh, Pedagang di pasar tradisional, Transportasi yang hanya menumpukan ekonomi nya pada satu sektor ekonomi saja" Jelasnya. 

Dari hasil kajian ini, Pemerintah kabupaten Rokan Hulu mendapatkan beberapa pertimbangan untuk membuat perencanaan program pemerintah kedepan dalam upaya pengentasan kemiskinan. 

Saya yakin kajian ini akan memberikan masukan dan kontribusi terhadap pelaksanaan penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Rokan Hulu Negeri seribu suluk ini. Apalagi baik secara Nasional dan provinsi sedang gencar gencarnya penanggulangan kemiskinan, khususnya kemiskinan ekstrem yang harus tuntas pada tahun 2024 yang akan datang, dimana daerah sudah harus membuat Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah ( RPKD), yang menuntut sasaran program kegiatan sampai hasil yang di laksanakan dapat di pantau dan diketahui kelemahan dan keunggulan nya.

Beberapa rencana program yang akan dibuat seperti program pemberdayaan dan pelatihan Kewirausahaan di kantung masyarakat dengan basis ekonomi kelompok serta tetap mempertahankan program pemberian bantuan langsung seperti Rumah Layak Huni dan bantuan sebagai stimulan ekonomi jangka pendek.

"Program ini akan kita singkronkan dengan program provinsi. diharapkan masyarakat setempat dapat memiliki usaha baru di luar usaha utama mereka, sehingga ketika terjadi gejolak ekonomi masih ada tumpuan ekonomi lain sehingga angka kemiskinan itu tidak langsung naik" Ujarnya.



 
Berita Lainnya :
  • Entaskan Kemiskinan Di Rohul, Bappeda Gandeng Akademisi Rancangkan Penanggulangan Kemiskinan
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Mantan Camat Tenayan Raya Nilai Penetapan Dirinya Sebagai Tersangka Tidak Prosedural
    2 Giat Vaksinasi Massal di Premiere Pekanbaru
    Kapolda Riau: Kita Dukung Penuh Program Strategis Nasional Vaksinasi Covid-19
    3 Ketua SOIna Riau Hj Novilia Kembali Raih Prestasi Membanggakan
    4 Gelar Pasar Murah, Angkasa Pura Berbagi Sambut Ramadhan 1442 H
    5 Sejumlah Alumni ITB Kunjungi Pendiri KAMI Syahganda di Bareskrim Polri
    6 PT Angkasa Pura II Bandara SSK II Pekanbaru Kembali "Berbagi" di Ramadhan 1442 H
    7 Ratusan Petugas Bandara SSK II Pekanbaru Divaksinasi Massal
    8
    9
    10
     
    Galeri Foto - Advertorial - Pariwara
    Redaksi - Disclaimer - Pedoman Berita Siber - Tentang Kami - Info Iklan
    © 2019 PT. Mimbar Melayu TBK, All Rights Reserved