SIGAPNEWS.CO.ID | PEKANBARU - Majelis Ulama Indonesia (MUI) provinsi Riau sukses menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) I tahun 2022 yang digelar di Hotel Evo, Jalan sudirman, Selasa (27/12).
Turut hadir Gubernur Riau Drs. H. syamsuar, Ketua Umum MUI Riau Prof Dr KH Ilyas Husti, MA, Dirbinmas Polda Riau, Perwakilan Kejati Riau, perwakilan Korem 031/WB, Forkopimda Riau dan para ulama yang berasal dari berbagai ormas Islam.
Ketua panitia Rakerda MUI yang disampaikan oleh KH. Harmansyah mengungkapkan, Rakerda MUI Kalsel tahun 2022 ini diikuti semua pengurus inti MUI Riau hingga Kabupaten/kota dengan tema "Rakerda MUI I Riau menuju MUI yang berkualitas".
"Seperti biasa dalam Rakerda ini, ada rapat pleno, evaluasi kerja, juga laporan dari MUI kabupaten/kota," tuturnya.
Dalam Rakerda ini, papar Harmansyah, digelar juga semacam pencerahan bagi para anggota MUI Riau dengan menghadirkan pembicara, Ketua Dewan Pertimbangan MUI Riau Prof DR H Nazir Karim MA yang berkaitan dan pembicara dari pengurus MUI Riau.
Selanjutnya, kata dia, kata sambutan dari Gubernur Riau Drs. H. syamsuar, menyampaikan terkait kelompok lesbi, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) masih menjadi perbincangan semua kalangan, bahkan kelompok menyimpang ini tumbuh subur di tanah air tak terkecuali di Provinsi Riau.
Apalagi, terjadi peningkatan kasus HIV/AIDS di Bumi Lancang Kuning. Sehingga Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar dengan tegas mengajak semua kalangan untuk bersama melawan kelompok LGBT.
Itu disampaikan Gubernur Syamsuar saat membuka Rakerda I MUI Provinsi Riau Tahun 2022 di Hotel Evo Pekanbaru, Selasa (27/12/2022).
Dalam kesempat itu, Gubernur Syamsuar menyuarakan untuk bersama menurunkan kasus HIV/AIDS bahkan menjauhi kelompok LGBT.
Dibanyak kesempatan, hal yang sama juga disampaikan oleh orang nomor satu di Riau ini, dengan tujuan negeri Melayu terhindar dari maksian dan murka Allah SWT.
Menurutnya, untuk melawan kelompok LGBT dan menurunkan kasus HIV/AIDS tidak mungkin hanya dibebankan kepada pemerintah saja, namun semua pihak dapat terlibat dan memasifkan sosialisasi tentang bahaya LBGT bagi generasi penerus bangsa.
"HIV/AIDS ada penyebabnya, tapi belum ada obat penyembuhannya, untuk itu mari bersama-sama masifkan sosialisasi bahaya LGBT, karena dapat merusak generasi penerus bangsa," jelas Gubri.
Apalagi, jayanya masa depan bangsa ini ditentukan oleh generasi mudanya. Sehingga Gubernur Syamsuar mengingatkan anak muda Riau tidak terjerumus HIV/AIDS dan LGBT.
"Itu (HIV/AIDS dan LGBT) menjadi tantangan anak muda, untuk itu kita juga harus meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Itulah benteng kita," pungkas Gubri.
Ketua Umum MUI Riau Prof Dr KH Ilyas Husti, MA menyampaikan, MUI Riau telah membuat program di beberapa komisi seperti; membuat buku profil ulama, aplikasi peta Dakwah, buku profil umat beragama. Di komisi Fatwa akan memfokuskan mendukung program konversi Bank Riau Kepri Syariah dan mempersiapkan satgas sertifikasi halal," papar Prof. Ilyas Husti.
MUI Riau sudah bekerjasama dengan BAZNAS dan segera melaksanakan MoU. Adapun kegiatan yang telah dilakukan program guru mengaji berbasis desa. Setelah binaan guru mengaji berjalan baik makan akan ditempatkan di desa tersebut dan juga melaksanakan program pendidikan kader ulama berbasis desa.
Sedngkan Komisi kerukunan pembinaan dan penangganan aliran yang termasuk radikalisme dan akan dibuatkan MoU dengan Densus 88
"MUI Riau segera MoU dengan Polda Riau terkait satgas sertifikasi halal dan MoU dengan Kabupaten/kota dalam rangka mendukung program Gubernur Riau untuk menjadikan Riau sebagai destinasi halal nomor 1 di Indonesia," pungkas Prof Dr KH Ilyas Husti, MA.
Komentar Anda :