KKP bersama Komisi IV DPR RI Gelar Safari "Gerakan Makan Ikan" di Pondok Pesantren LDII Riau
JURNALRIAU.CO | PEKANBARU - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggelar Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) di Pondok Pesantren LDII Riau Miftahul Huda, Senin (10/2/2020).
Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) merupakan upaya meningkatkan konsumsi makan ikan masyarakat Indonesia.
"Gemarikan merupakan satu upaya KKP untuk mendorong dan menumbuhkan minat masyarakat makan ikan, dan ini akan dilakukan di seluruh Indonesia", ungkap Direktur Usaha dan Investasi PDSP KKP, Dr. Catur Sarwanto, M.Si (PDSPKP)-KKP.
KKP terus melakukan upaya peningkatan konsumsi ikan masyarakat melalui kampanye Gemarikan dengan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kandungan gizi dan manfaat ikan, menumbuhkan kreativitas dalam mengolah ikan untuk keperluan konsumsi dan usaha kuliner sebagai sumber pendapatan keluarga.
Sekitar 300 para santri, siswa-siswi SMP, mahasiswa-mahasiswi beserta guru Pondok dan Dosen berkumpul di Gedung serba guna DPW LDII Riau jalan Setia, Kecamatan Simpang Tiga, kota Pekanbaru.
Anggota DPR RI Dapil Riau Ir,. Effendy Sianipar memberikan pemaparan dihadapan santri-santriwan pondok pesantren LDII Riau Miftahul Huda
Ketua DPW LDII Provinsi Riau, Dr.Imam Suprayogi, ST.MT, memaparkan potensi ikan di Provinsi sangat besar dan belum dimanfaatkan semaksimal mungkin. LDII Riau siap menyukseskan program KKP ikan nasional dari 56,39 kg/kapita/tahun ditahun 2020 menjadi 62,50 kg/kapita/tahun 2024.
"Kami siap mendukung Program KKP dengan selalu makan ikan ke seluruh pondok pesantren LDII Riau. LDII Riau sangat bersyukur dan berterimakasih atas bantuan anggota DPR RI Komisi IV bapak Ir Effendy Sianipar yang selalu membantu program DPW LDII diantaranya program ketahanan pangan, bantuan Rusunawa, dan program gerakan makan Ikan," papar Dr.Imam Suprayogi, ST.MT.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Riau, Ir. Herman, M.Si menerangkan bahwa di Riau baru 43 Kg per Kapita per tahun makan ikan. Padahal ikan merupakan sumber gizi paling bagus seperti penduduk Jepang.
"Mari kita makan ikan karena ikan sumber gizi terbaik dan kedepannya akan melahirkan generasi penerus yang cerdas," ajak Kadis Kelautan dan Perikanan Provinsi Riau, Ir. Herman sebelum memberikan sambutan memberikan Quiz yang sempat viral oleh presiden Jokowi menyebutkan nama-nama ikan.
Anggota Komisi IV DPR Ir. Effendy Sianipar, mengapresiasi Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, MBA beserta jajaranya yang telah berkomitmen untuk menanggulangi stunting dan ikut mencerdaskan anak bangsa menjadi pribadi yang unggul, handal dan kuat, khususnya dikalangan santri melalui kegiatan gemarikan ini.
Anggota DPR RI Dapil Riau Ir,. Effendy Sianipar memberikan bingkisan kepada santri-santriwan pondok pesantren LDII Riau Miftahul Huda
"Harapan saya program ini dapat terus disosialisasikan kepada kalayak umum di seluruh Indonesia agar memberikan edukasi tentang arti pentingnya ikan yang sesungguhnya karena ikan mempunyai kandungan nutrisi sebagai penopang kesehatan tubuh," harap Ir.Effendy Sianipar.
"Dengan dilaksanakannya program gemar makan ikan ini, tentunya akan menambah wawasan bagi para santri. Terlebih pada sore yang berbahagia ini kita bisa bersama-sama makan ikan serta mendapatkan bingkisan paket berupa olahan ikan, kaos ayo makan ikan dan materi-materi tentang manfaat kandungan gizi dan teknik mengolah ikan," ucap Ir. Effendy Sianipar.
Sebagai informasi, KKP menyampaikan bantuan paket Gemarikan kepada Warga Aceh Utara berupa 300 paket gemarikan yang berisi 3 jenis olahan ikan (kerupuk ikan Bandeng, pindang Bandeng dan garam) yang diambil dari UKM kota Pekanbaru serta materi promosi berupa 300 kaos Gemarikan agar dapat menjadi inspirasi dan meningkatkan motivasi masyarakat untuk mengonsumsi ikan.
Direktur Usaha dan Investasi PDSP KKP, Dr. Catur Sarwanto memberikan pemaparan dihadapan santri-santriwan pondok pesantren LDII Riau Miftahul Huda
Indonesia saat ini berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (2018), masih menghadapi permasalahan gizi di masyarakat, antara lain kekurangan gizi (8%), kurus 10,2%. pertumbuhan stunting/kerdil (30,8%). Permasalahan gizi ini tentunya berpotensi menurunkan kualitas hidup dan produktivitas masyarakat.
Kegiatan yag diselenggarakan oleh KKP bekerjasama Komisi IV DPR RI, ini dihadiri anggota DPR RI Dapil Riau Ir,. Effendy Sianipar, Direktur Usaha dan Investasi PDSP KKP, Dr. Catur Sarwanto, M.Si, Kadis Kelautan dan Perikanan Provinsi Riau, Ir. Herman, M.Si, Sekretaris Dinas Pertanian Perikanan Kota Pekanbaru, Ir. Firdaus, Jajaran Pejabat SKPD Forkopimda, Ketua DPW LDII Provinsi Riau, Dr.Imam Suprayogi, ST.MT, Pimpinan Pondok Pesantren Miftahul Huda, KH Suwito, DSU, Staf ahli Komisi IV DPRI RI, Andi Rahman dan tokoh masyarakat.
Komentar Anda :
