JURNALRIAU.CO|PEKANBARU - Veronika wanita paruh baya asal Kota Pekanbaru ini terlibat perseteruan dengan seorang pendiri Yayasan Sarana Metta Indonesia atau Animal Hope Shelter.
Pemilik dari Yayasan Sarana Metta Indonesia atau Animal Hope Shelter itu sendiri diketuai oleh seorang pria yang akrab disapa Pale.
Perseteruan itu kian memanas, seiring setelah adanya terjadi keretakan hubungan internal disetiap Animal Lovers atau pecinta hewan peliharaan dan shelter (perlindungan hewan).
Perseteruan Veronika yang juga seorang pecinta hewan peliharaan rumahan itu (kucing dan anjing) dengan Pale, makin panas. Pemilik yayasan menuding dia dugaan menggelapkan donasi peliharaan hewan.
Terhadap Tudingan itu, Veronika mengatakan usai terjadi balasannya disebuah komentar dari akun facebook milik salah satu rekan sesama Animal Lovers. Hingga menyambung percakapan pribadi lewat WhatsApp.
Isilah isi percakapan pemilik yayasan dengan Veronika "Pantesan Aja badan loe kurus kering makan donasi".
Terhadap tudingan tersebut, Veronika langsung membantahnya dengan tegas. Menurut dia itu tidak benar.
"Dia (pale,red) mengatakan dalam chatnya bahwa saya makan donasi. Sementara saya punya shelter pribadi dirumah dan saya tidak pernah posting donasi, kucing dan anjing yang saya pelihara dananya pribadi saya," tegas Veronika, Senin (12/12/2022), lalu.
Selain itu, dia juga mempertanyakan terkait dana donasi yang diterima pemilik yayasan tersebut, diduga tidak tepat sasaran dalam merawat dan memelihara hewan rumahan.
"Kepada pihak Dinas Perpajakan mohon untuk memeriksa aliran dana yang masuk dan pendistribusiannya apakah sesui dengan misi yayasan tersebut atau tidak," ujar Veronika saat ditemui.
Menurut dia, informasi yang didapatkannya didalam struktur kepengurusan dari Yayasan Sarana Metta Indonesia banyak ditemukan adanya kejanggalan.
Diantaranya, adanya permasalahan yang terjadi beberapa waktu lalu di Jalan Gotong Royong, Kecamatan Payung Sekaki, Kota Pekanbaru.
"Selain itu juga, saya ingin menanyakan masalah 30 ekor anjing didaerah Pasir Putih, soalnya masalah itu telah di posting dia (pale) juga di medsos," tambahnya.
"Kita juga minta kepada Dinas Kemenkum HAM, untuk memeriksa apakah susunan kepengurusan didalam yayasan itu masih aktif atau tidak. Jika ada pergantian pengurus sudah dilaporkan atau belum," terangnya.
Ditambahkan Veronika, dalam setiap kegiatan maupun masalah yang terjadi, diketahui pemilik yayasan, dia mengatakan sering menyebutkan ada salah seorang oknum terkait yang mendampinginya.
"Kita juga minta kepada pimpinan tertinggi pihak terkait, apakah oknum bisa membela sepihak diri pribadi orang (membeking). Harusnya adil untuk semua orang," pesan Veronika.
Selain itu, dia juga mempertanyakan aliran dana donasi yang diterima Yayasan Sarana Metta Indonesia melalui rekening sudah berjalan semestinya untuk seluruh biaya perawatan dan peliharaan hewan.
"Sementara terkait dana yang ada di rekening perorangan (pribadi) milik yayasan tersebut, Veronika juga ingin mempertanyakan apakah sudah sesuai aturan NPWP," katanya.
"Donasi yang masuk ke rekening perorangan didistribusikan kemana," sambung Veronika.
Hingga berita ini diterbitkan, awak media masih berupaya melakukan konfirmasi kepada pihak yang bersangkutan, tengang adanya permasalahan ini.
Penulis : Em
Komentar Anda :